31 Mei 2008

Dosen vs Temanku


Ada yg menarik ketika dosen mata kuliah Sistem Hukum Indonesia (SHI), mencoba mengoreksi hasil uts para teman2 mahasiswa, dosennya membagikan kembali lembar kerja UTSnya kepada masing2 mahasiswa. Katanya c buat mencoba mengoreksi jawaban agar sesuia dengan materi yg diberikan di tiap pertemuan mata kuliah. Banyak jg yg dapat nilai bgus tp ga sedikit yg nilainya dibawah rata2 bahkan ada yg tidak dicantumkan nilainya.
Singkatnya usai “crosscek” dilakukan tidak sedikit mahasiswa yg mencoba menayakan nilai yg dianggap(versi tmn2) tidak logis seperti apa yg mereka harapkan, karena dianggap nilai yg dicantumkan tidak sesuai dengan hasil kerja mereka.
Dan ada salah satu teman yg bleh dikatakan “vocal”, dia mengangap nilai nya bisa jauh lebih baik dari apa yg tercantum, namun ketika mencoba memverifikasi nilainya, tiba-tiba dosennya naik pitan. Dosennya beranggapan kalo jawaban dia (sebut saja Dion) tidak jauh beda dengan mengarang indah ala anak sekolah dasar, ga punya kerangka berpikir yg dibantu oleh dasar teori SHI. Malah sang Dosen sampai mengatakan kalo Dia saja yg telah sarjana ga berani untuk mengarang jawaban yg ga punya dasar teoti yg kuat, apalagi kami mahasiswa yg belum resmi menjadi sarjana..
Saya bisa menangkap kalo Dosen ini aga sedikit egois dan jawabannya harus disesuaikan dengan materi kuliah SHI, karena pemikirannya telah melewati fase panjang dalam dunia akademik, secara kasar dapat dikatakan kalo dosen terkesan mencoba membunuh pola pikir dan sudut pandang mahasiswa mengenai materi kuliahnya dengan mencoba mendogma kerangka pikirnya.
Kalo Dosen kaya gitu c, ga jauh beda dengan Alm Soeharto yg otoriter dalam setiap keputusan yg alm buat.Saya ga habis pikir kalo masih ada Dosen feudal macam itu,
Ya moga ja suatu saat Dosen tersebut mau membuka hati dan pikirinya untuk lebih bersikapp bijaksana terhadap apa yang anak didiknya yg mencoba mengembangkan kerangka berpikirnya

1 komentar:

Anonim mengatakan...

maklum...pak itu kan sisa2 orde baru...jadi ya gitu deh...hehehe